Aspek kebahasaan yang membangun cerpen adalah sebagai berikut.
1. kosakata.
2. Gaya bahasa.
Aspek ini berfungsi untuk meningkatkan efek makna dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal lain yang lebih umum. Jika digunakan,akan menimbulkan makna konotasi.
3. Kalimat yang menggambarkan peristiwa.
Salah satu ciri linguistik yang membangun cerpen adalah penggunaan kalimat yang berfungsi melukiskan/menggambarkan keadaan dan peristiwa.
4. Bahasa tidak baku dan tidak formal. Penulis menggunakan bahasa yang tidak formal karena cerpen mengisahkan kehidupan sehari-hari. Bahasa tidak formal membuat cerpen terasa lebih nyata.
Adapun dalam mengidentifikasi unsur kebahasaan fabel, perlu memerhatikan dan memahami ciri-ciri kebahasaan fabel. Ada beberapa ciri kebahasaan dalam fabel, yaitu menggunakan hewan sebagai tokoh utama dan dapat bertingkah seperti manusia, menunjukkan penggambaran moral dan kritik tentang kehidupan di dalam ceritanya, penceritaan yang pendek, menggunakan pilihan kata yang mudah, menceritakan antara karakter manusia yang lemah dan kuat, menggunakan setting alam, dan memuat informasi berdasarkan khayalan (fiksi).
Semoga bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar